Friday, March 20, 2015

Cendol dan bulan puasa

Cendol dan Bulan Puasa

 

Banyak hal ekstrim yang terjadi pada saat bulan puasa. Terutama kuliner, berhamburan segala macam menu. Tempat makan pun menjadi sulit di-booking (selepas magrib yah, buat acara buka puasa bersama kan kalau siang-siang mereka tentunya tutup).

Hal-hal ini melengkapi daftar ten things about ramadhan. Diantaranya dalam ten things about Ramadhan adalah bergaung kembali lagu-lagu religi dari Bimbo. Walau cuman setahun sekali tapi mereka selalu menempati urutan pertama chart request lagu yang diputar di mall. Dilanjut lagu-lagu dari Gigi.  

Di jalan Otto Iskandardinata, sering kali disebut jalan Otista sekitar lapangan Tegalega. Sebelum daerah Tegalega dirapikan oleh Bapak Walikota Ridwan Kamil dan semoga di bulan Puasa perdana (1436 H/ 2015 M) Kang Emil menjadi walikota tidak kejadian. Fenomena ini masuk urutan ke sepuluh dan ketujuh di daftar On the spot versi stasion TV yang mau menayangkan.

Memasuki bulan puasa, pedagang cendol musiman akan menguasai jalan. Memakai label yang sama. Serbuan pedagang yang turun dari khayangan menuh-menuhi jalan tentu saja membuat jalan semakin macet. Para pedagang itu akan menguji kesabaran tingkat dewa, karena mereka akan mengasong-asong, tak jarang setengah memaksa. Memanggil semua klien dengan sebutan Pak Haji, Bu Hajjah atau Neng Hajjah.

Sebaiknya agar ini tidak terjadi, pengendara dan pejalan yang melintas baiknya membeli cendol di tempat legal. Agar semua orang tidak merasa terganggu. Nyaman, tenang karena bertransaksi tidak akan diiringi backsound klakson atau sumpah serapah. Bisa membatalkan puasa kan?  

Melintas jalan Otista di bulan puasa dengan para pedagang cendol yang terkadang sambil jualan mereka merokok. Dengan arti lain mereka tidak berpuasa. Menguras banyak energi (emosi). Semakin tersadar, bahwa sesungguhnya di bulan puasa perihal menahan lapar dan haus itu adalah perkara mudah. Tapi menahan nafsu yang sebetulnya menjadi hal tersulit.

Waktu magrib sudah dekat, masih di jalan. Takjil belum siap. Jalan macet, perut kosong, pedagang asongan yang memaksa. Mereka gak puasa pula.

Di situ kadang saya merasa sedih.

Bagi yang ingin mencoba cendol susu paling enak, boleh mampir ke gerai cendolsin ya

<a href="http://tinypic.com?ref=b46vs7" target="_blank"><img src="http://i60.tinypic.com/b46vs7.jpg" border="0" alt="Image and video hosting by TinyPic"></a>

Di situ kadang saya merasa senang

Saturday, March 7, 2015

si hijau yang menyegarkan

SI HIJAU YANG MENYEGARKAN

Setiap orang punya pilihan yang berbeda untuk mencicipi jajanan. Ini biasanya disesuaikan dengan kemampuan dompet serta standar kebersihan atau kesehatan setiap orang. Ada yang memilih menjajaki kuliner yang tersedia di pinggir jalan dan dijajakkan oleh pedangan kaki lima; tapi ada pula yang memilih merogoh kocek lebih dalam dengan mencoba makanan yang berada di kafe-kafe atau restoran yang tidak hanya menyediakan makanan namun juga kenyamanan. tetapi di Cendolsin cendol jajanan kaki lima dengan kebersihan yang sangat terjaga,
Tapi jika diperhatikan lebih jauh, meskipun makan di tempat-tempat yang berbeda dengan standar harga yang juga berbeda, ada sejumlah makanan yang disediakan seragama. Kalau untuk main course biasanya ada nasi goreng tapi tentu saja dengan berbagai varian. Nah, bagaimana dengan dessert?
Ada satu jenis dessert yang punya standar yang hampir seragam di semua tempat makan. Warnanya hijau , terbuat dari tepung beras dan berwarna hijau. Biasa disajian dingin dengan air gula aren. Sudah punya bayangan tentang makanan ini?
Yup, itulah cendol.
Minuman ini punya berbagai nama. Di daerah Sunda, ia disebut Cendol. Lain lagi di Jawa Tengah. Minuman ini dikenal sebagai Dawet. Cendol sempat diidentikkan dengan kota Banjarnegara karena judul lagu Dawet Ayu Banjarnegara. Lagu ini sempat nge-hits di zamannya, di era 80-an.
Asal usul cendol sendiri hingga kini masih simpang siur. Cendol diduga berasal dari kata Jendol dalam kosa kata Jawa dan Sunda. Alasan ini muncul karena dianggap ada relevansi dengan sensasi yang dirasakan saat meminum Es Cendol. Terasa ada jendol-an di tenggorokan saat meminum Es Cendol. Sensasi ini muncul dari butiran cendol yang terbuat dari tepung beras.
Cendol sudah sangat lazim di temukan di Indonesia. Membuat cendol diyakini berasal dari Indonesia. Namun ternyata cendol pun memang kerap ditemui di sejumlah negara Asia Tenggara lainnya seperti di Malaysia, Singapura, Vietnam dan Thailand. Ada pihak yang mengatakan bahwa kata Cendol bisa saja berasal dari kata chorn dooi dalam bahasa Thailand yang artinya “tolong”.
Namun lebih banyak yang meyakini Cendol sebagai makanan khas tradisional Indonesia. Ini karena media sekelas CNN memasukkan Es Cendol sebagai salah satu dari 50 minuman terlezat di dunia. Ada dua jenis minuman khas Indonesia yang disebut sebagai minuman terlezat di dunia, yakni Es Kelapa Muda (di urutan ke-19) dan Es Cendol (di urutan ke-46).

Wah, menarik ya. Siapa yang sangka bahwa minuman yang bahkan bisa kita temukan didagangkan di pinggir jalan bisa masuk dalam daftar minuman terenak di dunia.
Ini boleh jadi karena rasa segar yang dirasakan saat meminum Es Cendol. Utamanya saat matahari sedang terik. Ini karena air es cendol yang terbuat dari gula aren yang dicampur dengan es mampu memberikan sensasi segar sekaligus memberi asupan gula saat tubuh terasa lemah. Ditambah lagi sensasi unik saat menelan potongan cendol. Wah, makin mantap rasanya.
Es Cendol pun sering menjadi pilihan untuk menjadi pengganjal perut saat waktu atau dana tidak memungkinkan untuk segera mengisi perut dengan makanan berat. Ini karena bahan dasarnya, tepung beras, mengandung karbohidrat.

Hm..masih ragu memilih cendol sebagai pilihan menu penutup setelah makan siang? Saat obrolan masih panjang sedangkan makanan sudah tandas, Es Condol layak untuk dipilah. Dan jika seorang kawan dari belahan bumi lain datang dan kita harus menjamunya, kita tidak perlu mengeluarkan dana yang besar untuk mentraktirnya hidangan yang mewah. Cukup menyodorinya es cendol dengan berkata,”Coba rasakan, salah satu minuman paling enak di dunia” (^_^)v
mampir ya kawan kawan ke gerai cendolsin

Wednesday, March 4, 2015

Cendol cipinang

Hal kawan2, kini cendolsin hadir loh di cipinang, tepatnya di cipinang jaya depan alfamidi,

Lingkungan disini orangnya baik baik, dari tukang parkir, preman, maupun pegawai-pegawai alfamidinya,

Cendolsin cipinang belum mempunyai pegawai, hehehehe

Jadi saya sendiri yang jaga, respon yang didapat cendolsin diterima oleh siapa saja, tua muda, anak, karena cendolsin ini menggunakan susu sebagai pengganti santan, susunya juga dipakai merk Diamond, yang terkenal kelezatannya

Dengan takaran yang pas, sehingga menciptakan cendok yg lezatt sekali,

Disini hari ke 2 saya jaga, hari pertama penjualan cendolsin tembus 54 cup, semoga hari ini tanggal 5 maret bisa lebih rame lagi